Orang Berbudi Kita Berbahasa

Salam…

Teringat kepada serangkap pantun yang pernah saya dengar dari mulut orang tua saya;

Orang berbudi kita berbahasa

Orang memberi kita merasa

Jangan lah susu di balas tuba

Madu dibayar racun berbisa

Kata kata yang terungkai didalam serangkap pantun diatas sangat dalam erti nya. Termenung sejenak memikrkan apakah orang orang Melayu di zaman alaf 2000 ini masih mengunapakai adat adat Melayu seperti yang tersebut didalam pantun ini? Terutama nya dikalangan anak anak muda.

Adat dan budaya sangat lah sinonim dengan orang orang Melayu. Ada juga di kalangan orang Melayu yang mengutama kan adat lebih dari hukum. Begitu ‘extreme’ hingga kan ia nya secara sedar atau tidak sedar boleh menyimpang dari aqidah. Wallahulam…

Yang pasti; pemerhatian saya secara kasar banyak adat Melayu yang sudah ditelan zaman. Anak anak muda tidak lagi mengunakan nya kerana dianggap ketinggalan; “outdated”. Ada yang malu untuk bersalam mencium tangan orang tua. Ada juga yang malu untuk tunduk kalau nak menumpang lalu di depan orang tua. Ada yang tidak tahu beradab sebelum  makan hingga kan tidak peduli kan orang keliling terlupa untuk mempelawa orang lain. Ada yang malu untuk memimpin tangan ibu atau bapa kalau berjalan jalan di komplek. Dan banyak lagi….

Ini lah diantara nilai nilai budaya Melayu yang semakin hari semakin di lupakan.

Dalam konteks ugama pula; ada yang tidak tau atau sengaja tidak mahu memberi ‘Assalamualaikum’ bila bertandang ke rumah orang. Pengunaan “Door bell” lebih canggih/’advance’ kata nya. Ada yang menyebut 'excuse me’ bila sendawa di meja makan…’alhamdulillah’ tidak di utama kan.

Dalam konteks am pula; ada yang tidak tahu megucap kan terimakasih setelah dibantu orang lain. Orang dah berbudi, dia tidak tahu pula untuk berbahasa. Ada yang tidak peduli kan atau tidak membantu orang tua/orang buta sewaktu melintas jalan.

Tugas siapa kah untuk mendidik anak anak bangsa supaya mereka tidak melupakan nilai nilai budaya Melayu ini? Kerajaan? Guru sekolah?

Ia nya tugas kita sebagai ibubapa. Pendidikan berawal dirumah, bukan di sekolah. Kerana percaya lah; kalau seseorang anak itu bersikap kurang ajar dengan orang yang lebih tua dari nya, yang pasti orang akan menuding jari mereka kepada ibubapa si anak yang gagal mendidik anak nya. Misal nya; anak anak sekolah belasan tahun yang di tangkap merempit; salah si anak atau salah ibubapa? Kalau kebebasan tidak di beri, tidak mungkin si anak akan keluar dari rumah ditengah malam entah kemana.

Kalau direnungkan lebih dalam lagi; susah nya untuk menjadi seorang ibu atau bapa. Berat sungguh tugas yang diamanah kan Allah. Diamanahkan  untuk memberi pendidikan sekolah, pendidikan ugama, nak di beri makan, minum, pakaian, ke hospital kalau si anak sakit, keperluan harian…sangat lah berat tugas sebagai ibubapa.

Maka nya; apabila si anak sudah besar dan berjaya dalam hidup, si ibu dan bapa akan merasa bangga dengan kejayaan anak nya. Bangga kerana si ibu dan si bapa telah berjaya mendidik anak nya seperti yang telah diamanah kan oleh Allah.

Dan apabila si anak sudah besar tetapi menjadi anak yang lupa diri, kurang ajar, tidak bermoral dan sebagai nya; hancur lah hati si ibu dan si bapa kerana amanah yang diberikan Allah telah di sia-sia kan…

Tugas kita sebagai ibubapa ialah untuk menerap kan nilai nilai murni; ugama, adat, budaya, semua nya  berawal dirumah. Dan jangan sekali-kali mendoakan yang tidak baik untuk anak anak kita. Kerana setiap doa seorang ibu atau bapa akan didengar oleh Allah. Kalau yang baik di minta; baik lah jadi nya. Kalau yang tidak baik diminta; tidak baik lah hasil nya…nauzubillahminzalik….

Teringat kepada kata kata Pak Ustaz Sheikh Ismail (guru saya di Jakarta) pernah mengingat kan saya; setiap kali kamu solat fardhu dan setelah selesai bersolat sedekah kan ‘Al-Fatihah’ kepada kedua ibubapa kamu, mertua kamu, isteri kamu dan anak anak kamu. Nescaya Allah akan turun kan semua kebaikan dan keberkatan kepada mereka ini…..wallahualam…  

Serangkap pantun untuk kita renung renung kan erti nya:-

Hujan panas permainan hari

Susah senang permainan hidup

Wajah yang cantik perhiasan diri

Kerana budi hati terpaut

My train ride - Part 17

Salam…hi all…

Its Friday March 15^th, 2013. Friday – Day of All Days.

I’m back on the train today. It has been awhile. Most of my meetings recently require me to drive to the destination. There are no train services to that area…sigh…parking was a nightmare!

Time flies….it’s already the 3^rd month of year 2013 and while sitting all the way back at the very last coach of the train, I’m thinking back; what have I achieve so far? Hmmmm…not much I guess…sigh..

Doing a consulting job is not easy after all. Some clients are taking their own sweet time to pay the bills. Some just expect me to “beg”…..life…

Sitting opposite of me, there sits a mother with 3 kids. The lady looks calm and collected handling the 3 very hyper kids. The ages of her kids are probably between 3 – 9 years old. A handful to handle alone! I was kind of amazed to watch her skills of handling these hyper kids. It’s definitely not an easy task! She knows I was watching and she looks at me and said, “Half of my energy gone!” and she smile. And I said, “I’m sure you are doing a better job than anyone else. I don’t think I have the skills to handle 3 at the same time and alone! No way can I do it”. She looks at me again and said, “Yes it’s not easy. And I’m the mother and the ‘father’ to these 3 heroes. I’m a single mother”. At this point; I can see the sadness on her face and I replied; “Oh…I’m so sorry to hear that”. “Well…it’s my stop. It was a pleasure talking to you and good luck”. “Pleasure was mine. Thank you” she replied with a smile.

It’s sad to see 3 very young kids growing up in a broken home. At the very young age that needs the attention from a father. But I guess things happen for a reason that only the almighty knows the truth. Unfortunately, between 2 grown adults fighting; their kids are the victim of circumstances.

This reminds me of a conversation with my dear friend few weeks ago. She lives in Kedah (up north of Malaysia) now. We were talking about the stories that I uploaded on my blog. And when we talked about one of my posting on polygamy; she said “I commented because I know how it feels like to live in a broken home”. I asked, “Oh really? What actually happen?” “Well, after 15 years of marriage with 5 kids, my father decided to walk away.” she replied with a sad voice.

“Oh dear…I’m so sorry. It must have been tough huh?” I’m trying to push her to tell me more…

Here’s the story; sadly after my mum married my dad, he became a different person. A womaniser! There were times that my mum bump into my dad with a different woman in his arms. He left us and my mum was the one that have to struggle to make ends meet. During the 80’s, my mum was a columnist with a local newspaper. She writes on a daily basis and she also took up the role as an editor. These 2 jobs require long hours at the office. We (my eldest sisters and my brothers) had to lead our own life at home without her. We were pushed to a corner. We need to learn to survive on our own. Do our own things like laundry, feed ourselves etc. Mum had to work. And she was not earning that much at that time. Sadly, being a single mother; coming back from the office at odd hours becomes a topic/gossip amongst the neighbours. For some reason; being a single mother those days the society looks down on you. Weird but true.

My mum is a fighter. She works hard day and night to feed us, ensure that all of her kids receive good education. And for many years we struggled. Debts were just countless! With family members, groceries store, you name it!

But my mum always said; “have faith, believe in the Almighty. Insyallah ‘he’ will help us”.

With the hardship that she had to go through, she managed to send 2 of my sisters and my brother to study abroad. And as for my other brother and me, we further our studies at a local University.

“Your mum is a columnist? Which newspaper?” I asked. “Berita Harian and Berita Minggu. She is better known as “Cik Sri Siantan”.

“What?!” I know this writer! I've read her writing many years ago! What a small world”…I was really in shock. I’m talking to the daughter of “Cik Sri Siantan”. I didn’t know all this while.

“From your stories; your mum is one hell of a very determine person. A very strong character indeed. I mean; to survive with 5 kids without the support from a husband was one hell of an achievement” I was in awe…

We were on the phone for almost 30 minutes. And it was a pleasure to had the opportunity to speak to the daughter of a great writer.

There are 2 issues here; firstly it is without doubt that in a broken home not only the wife will suffer but the kids will suffer the most…I think. They were given no choice but to lead their life’s without a father figure at a very young age. Secondly, I still failed to understand on why the society is looking down on single mothers. Some even said that “if she’s a single mother, it’s a lot easier for men to get under her ‘skirt’. That’s how low the mentality of some men…sad…

Moral of the story; Being a parent is a tough job; what more being a single parent!

To Cik Sri Siantan; if you are reading this…it was an honour to get to know you thru your daughter. Your writing was a masterpiece. How I wish you are still writing….

And to all single mothers out there; I salute you!

Have a good day peeps!

Kalau takut dengan ombak, jangan berumah di tepi pantai...

Salam…

Terpanggil untuk saya menulis “posting” ini setelah saya sudah sampai ke tahap maksimal. Saya dah penat! Bosan! Mual! Meluat!

Sudah penat dengan ‘posting’ yang di ‘upload’ ke FB. Bosan membaca komen-komen di FB. Mual dengan sikap orang-orang yang ‘membaling batu, sorok tangan’. Meluat dengan ‘posting’ yang di ‘share’ atau di ‘copy/paste’ tanpa mencari tahu kesahihan nya.

Tahun 2013 ini genap hampir 8 tahun saya menjadi warga FB. Pernah juga saya melakukan hal yang sama; “copy/paste’, ‘share’ tanpa usul periksa. Ternyata itu suatu ‘habit’ atau tindakan yang salah. Ingin saya memohon maaf atas kesilapan yang lalu.

Maka nya, saya mulai berhati-hati dalam penulisan saya atau komen saya di FB. Kerana setiap penulisan kita ia nya akan mencermin kan diri kita sendiri. Kalau baik penulisan kita, maka baik lah hasil nya dan jika buruk penulisan kita, maka tidak ada lagi orang yang akan komen atau klik ‘like’ pada ‘posting’ kita. Atau orang akan klik ‘like’ atas dasar kesian.

Apa sebenar nya kelebihan ‘medium’ FB ini ya? Yang orang tergila-gila kan sangat sehingga dari anak sekolah yang masih kecil pun sudah mempunyai akaun FB! Kadang-kadang kalau kita baca ‘posting’ warga FB; masyallah…pelik…aneh…

Ada yang nak ke ‘toilet’ pun di bagi tau di FB. Tengah ‘meeting’ nak di bagi tau. Nak ucap ‘good nite’ pada suami pun nak ‘post’ di FB? ‘Call’ aja lah…kan senang atau sms/bbm/whatsapp. Mungkin ingin di beritahu ke seluruh dunia yang dia amat menyayangi suami nya? Untung si suami…

‘Posting’ aneh ini adakah bertujuan untuk berkongsi pengalaman/berkongsi ilmu? Atau warga warga FB ini tergolong dalam kumpulan orang orang yang kurang mendapat perhatian? Atau sengaja untuk menunjuk-nunjuk? Wallahualam…hanya Allah dan tuan punya diri yang tahu. 

Semuga apa yang tersurat dan tersirat di hati mereka adalah dengan “nawaitu’ yang baik…

Yang membuat kan saya penat, mual, bosan dan meluat bukan lah hal yang saya sebut kan tadi.

Baru – baru ini, adalah seorang hamba Allah yang ‘upload posting’ tentang hal minyak Ron 97 naik lagi 20 sen. Entah betul atau tidak ‘posting’ si anu ini, wallahulam. Tak ada pula saya terbaca di mana mana suratkhabar. Jadi apabila saya terbaca ‘posting’ dia , saya pun dengan pantas membuat komen. Komen saya “Dah tau Ron 97 mahal, pakai je lah Ron 95”. Rasa nya itu satu saranan yang logik. Pada hemat saya lah.

Hamba Allah 1 ini menjawab; “Kalau compare globally, harga Ron 97 kita masih mahal. Ron 95 buat enjin rosak’

Saya jawab; “Kenapa mesti nak compare harga global? Compare dengan Singapore, Indonesia, Thailand…cukup lah kot. Kalau nak compare dengan UAE misal nya; its apple to apple ke? Tak pernah pulak saya dengar yang kalau kita pakai Ron 95 enjin kereta jadi rosak. Saya dah pakai kereta saya dah bertahun. Saya isi Ron 95. Buat apa buang duit pakai Ron 97. Mahal! Tak ada pulak budak budak mekanik bagi tau saya enjin kereta kotor/rosak kerana Ron 95 yang saya isi. Kereta saya pun tak pernah bagi masalah.”

Hamba Allah 2 (menyelit): “Abang Shamsul ni buat gelak lah. Kalau abang pakai kereta untuk gi kerja aje memang lah tak rosak. Cuba bawa balik kampong berkali – kali.”

Saya jawab lagi: “Aduh dik oi…kereta saya dah berpuluh kali saya bawa ke Johor, ke Penang. Mileage pun dah dekat 80 ribu. Tak ada masalah pun. Kalau betul Ron 95 itu membuat kereta kita rosak, buktikan. Ada ‘proven research’? Are you an engineer? Certified engineer? Show me.”

Hamba Allah 1 jawab: huhuhu (dah tak tahu apa nak jawab lah ni..)

Hamba Allah 2 jawab: ermm….Malas nak layan (lagi seorang…tak tahu nak jawab)

Saya jawab: Expected. I pick the wrong person to debate. Sorry.

Hamba Allah 1: Wall saya bukan tempat debate.

Hal ini yang saya tak faham. Pertama tuan punya ‘wall' yang 'upload’ berita yang sensasi ini iaitu harga minyak akan naik. Secara logik nya, si tuan punya ‘wall’ harus menyelidik kesahihan berita itu dan harus berani untuk mempertahan kan nya. Bukan kah FB itu satu ‘forum’ yang terbuka? Kalau tak suka di komen atau anda tidak tahu cara untuk mempertahan kan ‘posting’ yang sensasi itu, harus nya di bagi tahu ke semua ‘friends’ FB dia terlebih dahulu.

Ini cadangan saya:

“Maaf, ‘posting’ yang saya ‘upload’ ini tidak perlu di komen kerana saya tidak tahu cara untuk mempertahan kan kesahihan berita ini. Saya ‘upload’ kerana saja nak cari perhatian. Kerana waktu saya kecil, saya adalah anak yang kurang dapat perhatian”.

Selesai masalah….kan? Tak payah orang lain sibuk-sibuk nak soal. Sendiri dah mengaku. Malah, orang mungkin akan rasa simpati..”kesian budak ni…bosan dengan hidup rupa nya…”. Mesti ramai yang ‘like’ kerana anda jujur.

Ok lah…satu hal lagi….hal FB juga ni…

Sejak berlaku nya tragedy pencerobahan di Lahad Datu, suatu hal yang saya baru sedar; ramai betul kawan kawan FB saya ni sebenar nya ‘pakar’ dalam berbagai bidang.

Keluar saja satu berita di FB, dengan pantas ada yang komen dan komen yang dari berbagai sudut pula. Hebat….

Dengan tiba-tiba, kawan kawan saya di FB ini rupa nya ‘pakar’ dalam “Political Analysis”! Mereka boleh menganalisa setiap “statement” yang di buat oleh kerajaan atau PDRM atau ATM itu hanya lah ‘sandiwara’ politik. Bila saya baca komen kawan saya ni, terkejut juga! Wah…hebat nya orang ini sebenar nya.

Dia dah bertahun bekerja di sebuah hotel sebagai ‘Front Desk Assistant’ tapi komen komen nya…masyallah…lebih hebat dari Professor dari Fakulti Sains Politik! Tak tau pula saya yang pekerja hotel di ajar menganalisa politik….hebat hebat…mungkin ini ‘kelebihan’ dia lah…

Yang pelik nya, bila saya persoal kan komen dia, kenapa pula dia melenting?! Bila dah tak tahu nak jawab; jalan terakhir ialah  = lari! Pagi tadi saya ‘check’ senarai ‘friends’ saya; dia dah hilang….cabuuut! Marah agak nya…

Ada juga kawan kawan saya yang dengan tiba-tiba menjadi ‘pakar’ dalam bidang ‘War and Military Strategy’ dan ada juga yang pakar dalam bidang ‘Forensic Police’.

Ini bidang kepakaran yang hebat hebat ni…tapi bila di ‘check’ latar belakang mereka; sangat lah ‘opposite’ dengan pekerjaan mereka.

Tak sangka….Allah telah menurun kan ‘mukjizat’ kepada mereka mereka ini. Tak payah pergi ke Universiti untuk dapat Ijazah. Belajar melalui FB agak nya.

Walau pun di antara mereka berkerja sebagai “Pembantu Am’ di Jabatan kerajaan (bukan saya menghina pekerjaan dia. Alhamdulillah dia mencari rezeki cara yang halal) tapi dia hebat dalam bidang bidang yang lain…Alhamdulillah…untung kawan kawan saya ini…bijak pandai rupa nya…

Yang aneh; kenapa ya, kalau dah hebat/pintar/pandai dalam bidang ‘Political Analysis’, ‘War and Military Strategy’ dan ‘Forensic Police’, dia tak cari kerja lain? Bukan kah parti parti politik mencari orang-orang seperti ini? Hebat dalam Sains Politik; itu satu bidang yang boleh di serap kan ke dalam ‘Team Think-tank’ parti politik. Besar tu gaji nya…Guna kan lah ‘posting’ dan komen komen di FB sebagai ‘resume’ untuk di tunjukan ke ketua-ketua parti politik.

Cuma…bila di komen, di persoal, di kritik....jangan 'lari' pula! Melainkan itu SOP nya….dah ‘upload’ dan bila orang komen atau kritik; Lari!!!! "Baling batu, sorok tangan!".

Atau; hakikat sebenar nya kebanyakan warga FB hanya hebat di FB? Hebat mengunakan ‘PC/laptop/tablet/smart phone’ saja. Tapi tak ada ‘substance’. Macam tin kosong…bising yang lebih.

Saranan saya; cari lah kesahihan berita sebelum kita ‘upload’ di ‘wall’ kita. Dan anda harus berani mempertahan kan apa yang di ‘upload’ atau di tulis. Kalau sekadar ‘copy/paste’ atau klik ‘share’ tanpa usul periksa; anak saya yang baru berumur 10 tahun pun tau cara nya. ‘Power Point’ dan Excel pun dia tau nak guna…

Persoalan yang timbul; bukan kah kalau kita menyebar kan berita yang salah dan apatah lagi berita itu mengaibkan orang lain, hukum nya fitnah?

Kesimpulan nya;  orang makan ‘bangkai’ kita pun nak makan ‘bangkai’?

Barang diingat kan (saya mengingat kan diri saya sendiri juga); apa yang kita ‘upload atau kita tulis mesti ada fakta untuk menyokong penulisan kita. Kita mesti berani menerima kritikan atau komen orang kerana FB atau blog ialah ‘open forum’.

Kalau takut dengan ombak, jangan berumah di tepi pantai!

Teringat kata kata Pak Ustaz Sheikh Ismail (guru saya di Jakarta. Pak Ustaz adalah mantan graduan dari Al-Azhar. Hebat orang nya. Saya banyak belajar dari dia) dan dia pernah mengata kan pada saya:-

“Orang yang tidak pintar tapi berlagak pintar, adalah orang yang lebih parah dari orang yang tidak pernah ke sekolah”

Wallahulam….

Tonton video ini dan kita bersama-sama renung kan...

 

Tok Selampit kata....5

Salam...

Tok Selampit terbaca dalam satu artikel dan terpanggil untuk berkongsi ilmu. 

Diharap kita sama-sama dapat nikmati fadhilat nya...

Fadhilat Ayatul Kursi...

1. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar.”
2. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.”
3. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan.”
4. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah.”
5. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya.”
6. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, insya Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar.”
7. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.”
8. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.”
9. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang lain.”
10. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.”
11. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur, perbuatan-perbuatan orang yang benar, pahala Nabi-nabi, juga Allah melimpahkan padanya rahmat.”
12. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.”
13. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wa jalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.”
14. Rasullullah SAW bersabda bermaksud: “Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya.”

Wallahualam....

Enough said...

Salam...hi all...

I penned this posting with full of sadness. I’m sad because of the current unsolved issues in Lahad Datu, Sabah. I’m sad because 8 of our police officers had died serving their country. I’m sad when I think of the children that they had left behind.

Earlier this morning at dawn, the Malaysian security force launched an all-out attack against the Sulu gunmen. May the Almighty be with them…In sya allah…

But I’m upset and I’m furious to read all the posting and the comments made by my Facebook friends.

Browsing through the Facebook the whole day yesterday was not a fun thing to do. Almost 50% of the posting or comments made by my Facebook friends are nothing but negative messages or comments. Yesterday was the day that I wish I do not own a Facebook account. I log-out after “Maghrib” prayers. I had enough!

It seems that there’s nothing good to be said about our police officers or the army. There’s also nothing good to be said about our government.

The police officers died to protect our country. To protect us! To protect the sovereignty of our country! Their families and friends are not celebrating the death of their loves ones. They are mourning. Their kids are crying! Their mothers, fathers, families and friends are crying!

And here we are, instead of giving them moral support or recites “Al-Fatihah” for the dead; we chose to bicker over the internet! We bicker over Facebook! We argued on who’s right; who’s wrong! We criticised the police procedures, their tactics and their strategies! We condemn the government delay tactics! The government diplomatic methods of solving the issues were criticised too!

We criticised as though we can do a better job! As though we can solve the problems in a blink of an eye!

Did we; for once stop and think all the reasons behind all these tactics/strategies/decisions?

Did we?!

Did we; for once evaluate all the news over the net before we decide to re-post on Facebook? Did we?!

To make matters worse; some ding bat politician made numerous attempts to spin all the stories trying to gain some political mileage. Unbelievable! You should be ashamed of yourself! Have you got no dignity at all?! Stooping that low to gain popularity! Of all the issues, this issue was used as political mileage?! Are you so heartless?!

For god sake; people died! People lost their love ones! This is no soap opera. This is no heavy drama. This is real! And that seems difficult for these “clowns” to chew.

And sadly, this is what the “enemies’ want to achieve. They want us to bicker. We point fingers. We can’t think rationally. We believe all rumours. We condemn our own security personals. We condemn our government.

They have “won”! They managed to break our unity.

My dear friends and fellow readers,

The country is under threat. The people of Lahad Datu are in fear. The police and the army are working day and night; lack of sleep and tired.

This is the time that all Malaysian should unite. Stay as one! One nation! One voice!

This is the time that we should put aside all our differences.

This is the time that we seek help from the Almighty…pray to your god…your beliefs…seek for help…

This is the time that we pray for the safety of our police officers, the army and the people of Lahad Datu in hope that the Almighty will always be with them.

This is the time to stop bickering!

This is the time that we show to the world; come rain or hell, we are UNITED!

Moral of the story: If you don’t know how to behave or act like a Statesman; the least you could do is shut up!

“Al-Fatihah” to all the Muslim officers whom had sacrificed their life for the country and to the non-Muslim officers; my heartiest condolence to the family…

       You died as a warrior! You died “syahid’! And you’ll always be my heroes!

Sad...but it is what it is...

Salam...hi all

Its sad to read on the net that the time has come for the military to take over the operation in Lahad Datu, Sabah. 

Meaning; this will end in bloodshed!

Attempts by the Malaysian Government to resolve the issue peacefully has come to an end. 



To the Malaysian Police and Army; my prayers goes with you...

May Allah be with you through out this ordeal...

In sya allah...

Allah said....

Salam…hi all

Yesterday, I received an uninvited/unsolicited/unpleasant letter from the Income Tax Department. In the letter it’s stated that I still owe the government $44 thousand ringgit! What?! That much?! That’s a lot of money! My income tax was paid thru my salary deduction (schedule tax deduction) every month without fail for the past 10 years! What happen to all the money?!

I went thru the letter from top to bottom; over and over again hoping that it’s a typo. Nope....It’s true… I'm in debt with the government; $44k…period! Oh dear…what am I going do now?

Immediately I made some calls…frantically calling my friends seeking for advice. Through some family members I was told one of my cousins living up north is an employee of the Income Tax Department. I called him…” I'm in trouble with the government on my tax issue. Please help…what should I do now?” My 2^nd statement after saying “Assalamualaikum…”

I was advised to go to Income Tax in Shah Alam (my tax file office) to have a chat with the officer there.

And I did as advised; start the car engine and rushed to Shah Alam this morning. It took me approximately 35 minutes drive to get there. It was a slow drive, wound down the window and enjoyed the morning breeze and at the same time trying to calm myself down…”$44K! $44K”…lingers in my mind….sigh…

I arrived at the lobby of Peransang Building at 10am; found the elevator to go up to the 9^th Floor. There are 4 elevators and there were at least 40 people waiting upfront! Ok…my luck is getting bad to worse now…what next?

Approximately 7 minutes to get onto one of the elevator and finally I'm at the Income Tax office. Yeay!

I walked up straight to the information counter and there’s a sign “Please press button ‘A’ for Personal Income Tax”…I pressed the button and the machine print out a number for me…”1074” and on the print out its stated “Now serving 1050”…What! Another 24 people to go! Sigh…my luck is getting really bad…

Its 1015am and another 24 people to go. Rather than wasting time sitting at the waiting area for my turn, I decided to go back to the lobby and look for a restaurant. I saw one earlier opposite of Peransang Building a restaurant called Uncle K. Looks fancy and clean. And hopefully there’s Wifi so that I can log-in to my blog and start writing and I can also check my email.

Got down to the lobby, looked for direction and I started walking and I grabbed a seat at Uncle K…oh my goodness! Uncle K is a mamak shop! Mamak again?! hmmm…oh well…Mamak just loves my money! I'm just too lazy to look for a different restaurant. The good thing is I saw a Free WiFi signage on the wall of the restaurant. Ok…it’s a plus point.

I ordered “pull tea” and Roti Canai…and ask the lady; “WiFi kat sini ada password ke?” (The WiFi here requires password?” And the lady responded “Maaf Encik…router rosak…tak de WiFi hari ni” (Sorry sir…the router is broken…no WiFi today”

Hahahaha! I just laugh at myself….oh my…The almighty is really playing tricks on me today…one after another huh…

Ok...”you” are testing my patience…right? Bring it on! That was the content of my “email” that I just sent to the Almighty…

I ended up reading a newspaper that a customer left on the table next to me…it’s just heart sick to turn on the laptop with no WiFi service…

Now, its 12noon…I better go back up to the 9^th floor.

At the waiting area, I looked at the display unit at the information counter…”Now serving 1073”…oh yeah…oh yeah…luck is getting better now…the Almighty loves me!

5 minutes later…” Number 1074…counter 15” over the PA system…“Its me!!! Me!!!...I said it to myself of course…

And I sat at the counter doing my sad face seeking for mercy from the officer…..

I started the conversation with “Assalamualaikum…..tuan…” (Assalamualaikum sir…) blah..blah…blah…da…da..da…

And after 15 minutes of conversation, the officer told me “Sebaik nya saya cadang kan, Encik pergi ke pejabat kami di Jalan Duta untuk semakan semula dan rayuan” (Sir, I suggest, the best you should do now is to go to our office in Jalan Duta for reassessment and appeal).

Oh my…First, you want more money from me. Than you made me wait for 2 hours and after 15 minutes of talking, you are telling me to go to another office!!!!! Arrrrrgggghhhhh!!!!

I decided to walk away before I blew my top…

I walked back to the car…while walking…”problems not solve….not solve” going in my head…

Its 12.45noon…I’m worried like hell! What to do now? I can only go to the Income Tax office at Jalan Duta on Monday. That’s another 2 days! I won’t be able to sleep for the next 2 nights!

I need to stay calm…

Its Friday…the day of all days…it’s time for me to seek help from the Almighty…

I drove my car to Selangor State Mosque.

Wow…it’s my first time here…it’s such a beautiful mosque! The Shah Alam people should be proud to have such grand mosque in their community.

**The picture of the Selangor State Mosque main hall

And there I was; sitting at the back “saf” (line) listening to the Khutbah (sermon) of the day. After I performed the Friday prayer; I decided to stay on for “solat sunat”, “zikir” and I end it with a “doa”(prayers)…seeking help from the almighty….

Through out these processes…the issue of $44k debt didn't bother me at all. It didn't even cross my mind.

I found peace in the mosque…..

I found peace when I “talk” to the Almighty…

I was at peace...Thank you Allah...

Moral of the story: In the remembrance of Allah; do one heart finds peace…The Quran 13:28

Have a good weekend peeps!